Lingkaralam.com, Bojonegoro,- Kisah asmara sebut saja Don Yuan cap garpu dengan Flamboyan kedua ini adalah seorang seles mobil di Bojonegoro. Hubungan mereka tergolong unik, meski orang lain mungkin bisa geleng-geleng kepala.

Begini. Sebut saja Flamboyan berhubungan selama 3 tahun dengan Don Yuan cap garpu dikenal sebagai orang yang los. Dia penyuka musik dan pesta dan penikmat kuliner lokal Bojonegoro.

Don Yuan cap garpu ternyata hubungan dengan Flamboyan selama ini hanya sebatas mengadaikan cintanya, Dia hanya tempat menopang saat bangkrut, akhirnya dengan serkulasi kehidupan Don Yuan cap garpu sudah membaik dan lancar lalu rujuk kembali kepada istrinya. Nah, Flamboyan seperti barang yang sudah tidak bisa didaur ulang lagi akhirnya dibuang saja seperti sampah.

Hidup harus berjalan terus. Seperti halnya bayar cicilan jalan terus meski pemasukan enggak ada. karena tak tahu apa yang harus dikerjakan, sebab Flamboyan masih galau dan belum siap kehilangan, karena kehilangan itu tidak mudah.”tutur cewek asal dander kepada lingkaralam.com di warkop Kota Bojonegoro,

Cafe adalah pilihan “bersembunyi” dari kejaran persoalan dan tanggungjawab. Baik kepada keluarga maupun orang-orang di luar sana yang tidak pernah mengenal belas kasihan,

Menariknya, Don Yuan cap garpu bersikap santai saja, seolah sedang tidak terjadi apa-apa pada dirinya. Justru Flamboyan yang panik dan pontang-panting begitu dikabari sedang proses rujuk kembali, ikhwal jalinan cinta selama ini hanya sebatas di gadaikan.

“Trik” Yank. Berbulan – bulan aku mencintai dan merindukan tubuh serta hatimu. Tak peduli masa lalu kamu.” Begitu kata Don Yuan cap garpu yang sebagian orang tidak menggunakan logika dalam mengambli sebuah teori untuk meyakinkan Flamboyan, Namun, bagi, sebagian orang mungkin itulah bukti ungkapan klasik bahwa cinta itu buta.(Bersambung…)

Oleh: M Zainuddin