Lingkaralam.com,Bojonegoro-Di Pengadilan Agama (PA) kelas 1A Kabupaten Bojonegoro,dalam enam bulan terakhir ini ada 1.500. kasus perceraian, rata rata janda baru adalah masyarakat miskin yang tergolong pendidikan rendah dan belum mandiri secara ekonomi. Senin (10/07/2023).
Data di Pengadilan Agama (PA) Bojonegoro menyebutkan, istri yang mengajukan cerai terbanyak dari Kecamatan Kedungadem.Kemudian Kecamatan Temayang, Kecamatan Dander, Kecamatan Tambakrejo dan Kecamatan Ngasem.sementara dalam enam bulan ini 1.063 istri mengajukan gugatan cerai, sebanyak 437 suami mengajukan gugatan cerai,
“Mayoritas para suami yang digugat cerai adalah tidak memiliki pekerjaan tetap atau pengangguran serta pendidikan rendah Kondisi seperti ini akan semakin runyam, ketika para penguasa Bojonegoro tidak bisa menjawab tentang (Kemiskinan) karena jumlah kasus perceraian masih sangat besar , bukan sebab tapi akibat.” Kata Shoikin Jamik Panitera (PA) Bojonegoro kepada pewarta lingkaralam.com.
Dia menghimbau agar para pengambil kebijakan di Kabupaten Bojonegoro lebih memperhatikan,karena sumber konflik dalam keluarga yang tamat di Pengadilan Agama (PA) Bojonegoro faktor kemiskinana sangat tinggi dan penganguran merajalela.
Wati (samaran), salah satu di antara ribuan istri yang jodohnya tamat di PA Jalan MH. Thamrin No.88, Kauman, Kecamaran. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, mengatakan terpaksa menggugat cerai suaminya karena persoalan ekonomi, Yang menyakitkan, suaminya tidak bekerja alias penganguran, kebutuhan rumah tangga semua masih tergantung kepada orang tua.
“Sekarang saya merasa bebas, tidak merasa malu dan terbeban lagi setelah cerai,” ungkap janda muda asal Kecamatan Dander ini yang baru saja mengambil akta cerai di gedung PA Bojonegoro,
Meski begitu, mengaku menyandang status sebagai janda tak jarang mendapat stigma negatif. Namun Wati mengaku sudah siap dengan risiko tersebut. Rasanya, justru sekarang Wati merasa lebih bahagia setelah resmi bercerai dibanding masih hidup serumah bersama mantan suaminya yang penganguran.
Oleh: Redaksi
