Lingkaralam.com,Tuban-Manajemen Madrasah adalah suatu proses usaha kerjasama sekelompok orang dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan fasilitas untuk mencapai tujuan madrasah agar efektif dan efisien. Hal itu dikatakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir saat memberikan pengarahan dan pembinaan Sosialisasi Kebutuhan Digital Kepala RA/Madrasah di Aula MAN 2 Tuban, Jumat (05/05/2023).
“Madrasah adalah wujud dari dunia pendidikan Islam, masalah manajemen adalah tema yang sering diperbincangan, seiring dengan perkembangan Madrasah,” ujarnya.
Menurutnya, manajemen tidak bisa dipisahkan dari pengembangan ilmu pengetahuan, begitu pula dengan perkembangan madrasah yang dinamis mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi maupun masyarakat sekitarnya.
“Madrasah sebagai wujud Dunia Pendidikan Islam mempunyai peran penting dalam menentukan arah maju dan mundurnya kualitas pendidikan nasional,” timpalnya.
Pendidikan merupakan usaha sadar, terencana untuk memanusiakan manusia secara manusiawi melalui kegiatan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, kecerdasan akhlak mulia, serta kecerdasan keterampilan yang diperlukan oleh diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.
Proses pendidikan yang ideal akan menekankan pada penyediaan input pendidikan seperti, guru, kurikulum, fasilitas pendidikan, buku-buku dan alat peraga serta sumber-sumber belajar yang lain.
Dapat diasumsikan bahwa peningkatan mutu pendidikan akan terjadi dengan sendirinya bila input pendidikan tersebut bisa dipenuhi.
Meskipun demikian, lanjutnya, setiap input diperlukan manajemen yang baik, maka manajemen madrasah sangat diperlukan. “Dalam perspektif manajemen madrasah, maka sudah lama dikembangkan pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberi keleluasaan kepada Sekolah/Madrasah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai macam manajemen secara luas,” jelas pria yang mengawali karirnya sebagai guru ini.
Manajemen Madrasah kemudian disebut Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang diharapkan menjadi ikhtiar baru dalam perbaikan mutu Madrasah
Salah satu masalah yang sering muncul di lingkungan dunia pendidikan Madrasah adalah manajemen keuangan. Salah satu bentuk manajemen keuangan adalah transparansi keuangan.
Transparansi keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada civitas madrasah berdasarkan pertimbangan bahwa madrasah bahkan masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggung jawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya.
Transparansi merupakan salah satu prinsip dalam perwujudan pemerintahan yang baik, transparansi dapat menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggarakan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan proses pembuatan, dan pelaksanaannya serta hasil-hasil yang dicapai,” bebernya.
Saat ini bukan cuma dalam madrasah yang diperlukan transparan atau keterbukaan, namun alamnya dunia dengan seisinya sudah mengalami transparansi atau keterbukaan. Jika ada madarasah yang bekerja dengan manajemen lama, tertutup, dana bos hanya diketehuai kepala madrasah dan bendahara atau bahkan kepala madrasah merangkap bendahara, rekayasa pertanggungjawaban dan perilaku penyimpangan lainnya, maka tunggulah kehancuran madrasah.
Masalah transparansi keuangan adalah manajemen prinsip dilingkungan dunia kerja, termasuk setiap madrasah. Tentunya semua kita berharap madrasah mampu menerapkan manajemen transparan keuangan dalam manajemen berbasis madrasah.
Manajemen transparansi keuangan dilakukan secara terbuka atau transparan untuk publik dan dapat mencegah adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Kasi Pendidikan Madrasah, Umi Kulsum menjelaskan
Pembinaan Kepala dan guru serta pegawai di MAN 2 Tuban, mengusung tema “Menegemen Madrasah berbasis Digital”.(Lai/Red).
