Lingkaralam.com, Bojonegoro – Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Pilangsari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro banyak dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya pembangunan JUT tersebut terkesan kurang serius karena hanya perkerasan jalan dengan obyek material batu.
Volume pelaksanaan pekerjaan JUT tersebut diduga juga kurang sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya.
“Melihat progres pekerjaan JUT yang hanya seperti itu dan dengan nilai anggaran Rp 65 juta, tentunya sangat tidak wajar. Masak cuma gitu aja anggarannya Rp 65 juta,” katanya.
Informasi yang didapat dari warga, pekerjaan JUT tersebut hanya menghabiskan sekitar 80 rit truk. Harga Per rit truk menurut keterangan warga sekitar Rp 500 ribu.”Jadi jika Rp 500 ribu dikalikan 80 totalnya ketemu Rp 40 Juta,” kata warga yang tidak mau namanya dipublikasikan ini.
Kita berharap Pemkab Bojonegoro menjadikan pelaksanaan pekerjaan ini sebagai obyek pemeriksaannya.
“Semoga menjadi obyek pemeriksaan audit inspektorat, sehingga jika ditemukan permasalahan dalam pekerjaan ini akan bisa menjadi klaim untuk dikembalikan,” katanya.
Menurut warga lainnya, dia iri melihat desa lain yang pengerjaannya bisa langsung selesai dan bisa difungsikan.
“Melihat tetangga desa, kadang iri mas. Pemdes mereka membangunnya dengan serius, sehingga bangunannya langsung jadi dan keberadaannya bisa dimanfaatkan langsung oleh petani. Padahal anggaran Desa Pilangsari juga tidak sedikit. Dengan pekerjaan seperti ini, petani di sini terkesan kurang dapat perhatian dari pemerintah desa,” kat dia.
Sebagaimana yang tertera di papan informasi proyek. Kegiatan JUT ini bersumber anggaran dari Anggaran Dana Desa (ADD) tahap II tahun 2022 dan mempunyai Pagu Rp 65 juta.(Redaksi)