Lingkaralam.com/ Tuban – Pembangunan konstruksi Bronjong atau penguatan tebing di Desa Mergosari, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban mendapat beragam tanggapan dari masyarakat.

Hasil keluhan masyarakat terkait proyek bronjong tersebut diantaranya jenis batu dan ukuran batu, pengujian kepadatan isi material maupun diameter kawat Bronjong berlapis galvanis diduga tidak sesuai standarisasine SNI.

“Melihat sekilas bangunan bronjong tersebut, kelihatannya saya agak sangsi. Mulai jenis batu, jenis kawat Bronjong maupun konstruksinya yang terlihat kurang kokoh,” kata salah seorang warga sekitar yang tidak mau disebutkan namanya.

“Tapi semoga saja tidak akan terjadi apa-apa dengan bangunan bronjong tersebut,” kata warga tersebut yang kesehariannya juga bekerja di kontruksi.

Selain terkait spesifikasi teknik, proyek bronjong tersebut juga tidak menyertakan papan pengumuman proyek sebagai bahan informasi kepada masyarakat. Begitupula dengan waktu penyelesaian pekerjaan tersebut diduga juga mengalami keterlambatan dan tidak sesuai dengan batas waktu yang diberikan.

Sebelumnya, Komisi I DPRD Tuban menyayangkan kegiatan proyek yang tidak menyertakan papan nama proyek. Bahkan dari hasil sidak juga banyak ditemukan proyek tanpa papan nama.

“Bahkan kita sering jumpai para kontraktor mengerjakan proyek tidak sesuai standart maupun spesifikasi dengan alasan mengejar waktu. Akhirnya yang terjadi mereka mengesampingkan kualitas bangunan. Jika terjadi hal seperti ini, negara dan masyarakatlah pihak yang dirugikan,” kata Ketua Komis I DPRD Tuban, Fahmi Fikroni pekan lalu.[]

M ZAINUDDIN