Lingkaralam.com/Tuban.Pemandangan yang sangat kontras tersebut,mengakibatkan Tanahnya warga longsor,Fakta lapangan tersebut mengindikasikan aktivitas pertambangan jenis pasir silica dari dalam kawasan bertepi hutan persisnya Desa Wukiharjo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.Senin (30/01/2023)
Indikasi itu makin menguat kedalam lokasi sudah ledok (kedalaman) mencapai kurang lebih 10 meter luwas sekitar 20×30 meter yang diduga sudah beraktifitas bertahun tahun,Aktivitas penambangan mengunakan alat semprot,persisnya berada sebelah utara Petak 41-E (Pal B391) RPH Gebalan, BKPH Parengan Selatan, KPH Parengan. Secara administratif Pasir silica itu masuk wilayah Dusun Gebalan, Desa Wukirharjo, Kecamatan Parengan.
Data yang dihimpun pewarta lingkaralam.com pengusaha tambang sebelum beraktivitas di Dusus Gabalan ,Pengusaha tersebut sudah melakukan kegiatan di wilayah Desa Wadung Kecamatan Soko,sebab pindah lokasi pernah dihentikan salpo pp karena tidak mengantongi inzin tambang galian pasir silica.
Djuari warga desa wukiharjo urutan silsilah masih keluarga dengan pemilik tambang tersebut,namun tanah miliknya longsor karena kegiatan tambang pasir silica hinga saat ini masih masif,Akhirnya tanah milik djuari tersebut longsor sekitar 2×1 meter,”Ujar Djuari Saat dikonfirmasi pewarta lingkaralam.com,
Tambahan Djuari,Sawah yang longsor itu sebabnya adalah aktifitas penambang pasir silica,Akhirnya hasil panenan akan berkurang dari sebelumnya ,karena tanahnya longsor,dari pihak penambang gak bertangung jawab dengan alasan bencana alam.”Ujara Djuari.
Hal ini sudah dilaporkan kepada kepala desa sementara secara lisan,kalu tidak ada penyelesain secara ke keluargaan ia akan melaporkan kepada aparat penegak hukum (APH).”Ungkapan Djuari saat ditemui awak media.
Dilihat kasap kendaraan truk melewati lahan milik perhutani, kegiatan tersebut kurang lebih sekitar 4 tahun,Anehnya dari perhutani tidak melarang kendaraan tersebut dari lokasi tambang melewati lahan milik perhutani,”Potret pewarta lingkaralam.com.
Reporter:M Zainuddin.
