Tuban, Lingkaralam.com – Sebelumnya, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban menggelar sosialisasi tentang kesadaran dan ketaatan hukum dalam pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di ruang rapat R.H. Ronggolawe Setda.
Dalam sosialisasi tersebut diikuti semua kepala sekolah SD, SMP Negeri dan Swasta se Kabupaten Tuban, dengan peserta 685 orang selama 4 hari jadwal yang sudah di tentukan oleh Dinas Pendidikan Tuban,”di kutip dari laman Pemkab Tuban.
Namun berbanding balik dengan SD Negeri 1 yang beralamat di jalan sendang kebon No.196 Klumpit Kecamatan Soko, diduga dalam realisasi dana (BOS) tidak sesuai. Begitupula pengelolaannya,”tutur sejumlah wali murid kepada media pekan lalu.
Dalam realisasi dana BOS tahap pertama dan kedua tahun 2024 sebagai berikut:
- Pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 1.800.000/Rp 1.800.000.
- Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermain Rp 5.567.700/Rp 5.567.700.
- Pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermain Rp 8.832.000/Rp 8.832.000.
- Pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan Rp 8.789.000/Rp 8.789.000.
- Pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan Rp 1.750.000/Rp 1.750.000.
- Langganan daya dan jasa Rp 10.538.127/Rp 10.538.127.
- Pemeliharaan sarana dan prasarana Rp 6.190.000/Rp 6.190.000.
- Penyediaan alat multimedia pembelajaranRp 13.000.000/Rp 13.000.000.
- Pembayaran honor Rp Rp 11.619.000/Rp 11.406.000.
Kepala sekolah, berinisial (L) ketika di konfirmasi lewat via telfon WhatsApp mengatakan, dalam realisasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2024 sudah dilaksanakan sesuai, monggo di krocek ke sekolahan.(Red).
