Lingkaralam.com, Bojonegoro – Penggunaan Dana Desa (DD) memiliki beberapa tujuan, salah satu diantaranya adalah untuk mendukung program infrastruktur desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi maupun karakteristik desa.
Program Dana Desa bertujuan untuk mempercepat pemerataan pembangunan di desa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun realisasinya, tidak sedikit produk infrastruktur dana desa yang kurang mengimplementasikan khittah dari dana desa.
Seperti halnya pembangunan jalan pedel di Desa Sudu, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Proyek jalan pedel yang mempunyai panjang 76,5 meter dengan lebar 6,5 meter diduga dikerjakan tidak sesuai metode pelaksanaan maupun spesifikasi teknis yang ditentukan.
Proyek Jalan Pedel Desa Sudu yang berlokasi di Dusun Kembangan, RT 01, RW 05 mempunyai pagu Rp 199.391.000. Masa pelaksanaan proyek 21 Januari hingga 22 Februari dengan pelaksana Tim Pelaksana Kegiatan Desa Sudu.
Pantauan media ini di lokasi, tampak ada beberapa item pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan spesifikasi teknis maupun spesifikasi metode pelaksanaan.
Seperti halnya material batu, penghamparan material maupun pemadatan tanah diduga tidak sesuai spesifikasi maupun metode pelaksanaan pekerjaan jalan pedel. Begitupula ihwal agregat yang digunakan dalam pekerjaan tanah urug diduga memakai tanah galian C, sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas konstruksi jalan pedel.
Salah seorang warga sekitar yang namanya tidak ingin dipublikasikan menyebutkan, kondisi jalan memprihatinkan.
“Batunya berserakan, tentunya membahayakan pengguna jalan. Apalagi kalau malam. Kelihatannya seperti tidak ada pemadatan dalam proyek desa ini. Apalagi bagi pengendara jalan seperti Ibu-ibu maupun anak-anak, tentunya lebih membahayakan lagi,” katanya, Senin (2/9/2024).
Sementara itu, Kepala Desa Sudu, Abdul Manan saat di konfirmasi media ini belum memberikan respon apapun.
Oleh : M. Zainuddin
