Tuban, Lingkaralam.com – Kontruksi jembatan ambrol penghubung Desa Tluwe – Desa Cekalang Kecamatan Soko. penyebabnya adalah ratusan kendaraan dum truk dari tambang galian jenis pasir kuarsa. DPRD Tuban Miyadi ketika dikonfirmasi lingkaralam.com mengatakan pihak perusahaan tambang harus tanggungjawab, hal ini akan diserahkan kepada komisi yang membidanginya. Sabtu (01/06/2024).
Mengingat keberadaan jembatan ini sangat penting bagi warga yang akan beraktifitas keluar masuk desa serta membuat perputaran roda ekonomi bertambah lancar. kini warga harus memutar jika akan keluar desa untuk beraktivitas maupun keperluan lain.
Kata warga, kondisi jembatan yang ambrol disosi tengah ini selain membahayakan pengguna jalan juga rawan terjadi kecelakaan, ketika malam hari. terutama anak-anak yang sering lalu lalang menggunakan sepeda.
“Dulunya jembatan ini sedang baik baik saja.Tapi dengan kondisi seperti sekarang kami harus mengambil jalan memutar jika akan keluar dari kawasan ini. terpaksa sekang jika mau keluar harus mengunakan kendaraan motor roda dua.,” ungkap Mujianto disamping sejumlah warga sembari memabawa pewarta lingkaralam.com menyusuri jembatan yang ambrol.
Akhirnya beberapa warga dengan cara memasang bambu sebagai rambu – rambu bahwa jembatan tersebut sedang rusak. Warga Desa Tluwe mengatakan kepada lingkaralam.com jika jembatan ini ambrol akhibat ratusan kendaraan dum truk pengangkut pasir kuarsa dari tambang galian yang diduga ilegal. maka siapa yang bertanggungjawab.”katanya.
Selain tambang galian jenis pasir kuarsa ini diduga ilegal. bahkan terindikasi mesin excavator yang berorasi di lokasi tambang galian ini menggunakan bahan bakar minyak BBM solar subsidi. (Tim LA).