Lingkaralam.com, Lamongann – Adalah pasangan Muhammad Said dan Anis Maulidiyah yang mengumandangkan syiar islam agar baca tulis Al-Qur’an menjadi budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat.
Belum lagi derasnya perkembangan teknologi informasi yang berpotensi mengakibatkan krisis akhlaq bagi generasi muda.
Berangkat dari pemahaman itulah, pasangan yang tinggal di Dudun Baturono RT 03, RW 03 Desa Botoputih, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan menginisiasi untuk membuat lembaga Dakwah Pondok pesantren Al -Amin bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa dalam upaya untuk lebih memahami nilai-nilai Islam diantaranya melalui kegiatan belajar baca tulis Al Qur’an.
“Alhamdulillah, dengan segala kekurangan, kita berusaha mewujudkan apa yang menjadi keresahan maupun impian kita. Semua dalam upaya syiar Islam. Kita berharap nantinya bangunan ini akan menjadi tempat untuk meningkatkan keimanan masyarakat, sekaligus tempat menimba ilmu agama, terutama bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat secara umum,” kata Muhammad Said, Sabtu (13/5/2023).
Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan Tuban ini mengatakan, lembaga ini diharapkan dapat terus berkembang menjadi sebuah wadah pembinaan agama bagi warga masyarakat.
“Sekitar 8 bulan yang lalu, kita mengajar 2 sampai 5 orang anak-anak warga sekitar sini. Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, meskipun dengan keterbatasan sarana yang kurang mendukung, aat ini sudah 30 anak yang belajar di sini,” katanya.
“Bukan hanya dari kalangan anak-anak, setelah sholat Isya’ kita juga memberikan pelajaran agama terutama ihwal sholat kepada para orang tua,” katanya.
Bersama sang istri yang juga sama-sama pernah mendalami pendidikan Islam di Pondok Pesantren, terbersit rencana menyisihkan sebagaian Rizki untuk mendirikan sebuah tempat yang lebih layak sebagai upaya untuk membina masyarakat dalam bidang agama Islam di sini.
“Kita sangat bersyukur, Antusias masyarakat sangat tinggi. Dari situlah, bersama istri saya, terbesit untuk lebih mengembangkan metodologi dakwah melalui pondok pesantren,” kata pasangan yang mempunyai usaha bernama Mafaza Hijab ini.
“Dengan adanya lembaga dakwah seperti pondok pesantren, kita berharap dapat membentengi generasi muda dari pengaruh yang menyimpang lainnya di tengah arus globalisasi ini,” katanya.
Menurutnya, dari sinilah perlu adanya upaya pembinaan, bimbingan, dan pendidikan di dalam bidang agama agar masyarakat dapat berkembang menjadi manusia muslim yang beriman, beramal soleh dan budi pekerti yang luhur.
“Bentuk kegiatan keagamaan di masyarakat ternyata memiliki peranan penting bagi masyarakat sebagai upaya dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam. Di antaranya yaitu: di bidang akidah, ibadah, dan akhlak. Kegiatan keagamaan seperti diatas, juga berperan sebagai sarana syiar Islam,” kata Muhammad Said.
“Bismillah, semoga harapan dan tujuan kita mendapat ridho Allah SWT,” kata Muhammad Said.
Dirinya berharap, cita-cita dan perjuangannya mendirikan lembaga pendidikan pondok pesantren yang akan menitikberatkan pada pendidikan agama dalam upaya membina kepribadian islami, yakni kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“Kita bersyukur, hari ini kita dapat mulai merealisasikan pembangunan ponpes. Dan Alhamdulillah dalam peletakan batu pertama pembangunan ponpes Al-Amin ini turut di hadiri para ulama besar seperti H. abdullah Munif marzuki, beliau adalah pengasuh Ponpes Langitan,” katanya.
Tampak hadir pula dalam acara ini diantaranya, Ustadz Agus Muhammad Sofwatul Haq bin KH. Abdullah Munif MZ dari Ponpes Langitan. Ustadz.m Agus Habibullah bin Sholeh Langitan.
Romo Kyai Makmun Qoliq Afandi (Pengasuh Ponpes Nurussiraj dari Babat, Romo Yai Muzakki (Pengasuh Ponoes Almusa’adah Tikung lamongan.
Oleh : M. Zainuddin