Lingkaralam.com,Bojonegoro-Jangan heran ketika masuk Desa Pacing.Karena warung kopi (warkop) tersebut menyediakan minuman beralkohol berbagai jenis beserta wanita pemandu lagu alias PL yang sering juga disebut purel atau kadang lady escort alias LC, maupun sebutan lain.Kamis (11/05/2023).
Dilihat kasap mata warung kopi berkuntruksi kayu letak di atas tanggul di Desa Pacing ini nampak biasa,Ketika masuk suasana jauh berbeda,tidak seperti warung sebagai mana mestinya.
Bukan hanya rumah karaoke biasa,Tapi menyediakan berbagai jenis minuman beralkohol, serta menyiapkan Pekerja Seks Komersial (PSK),di lihat dari jauh nampak mungil warkop tersebut,ketika masuk banyak perempuan berpakaian seksi duduk manis sedang menunggu tamu.”Hasil telisik pewarta lingkaralam.com pekan lalu.
Dibanding open BO (Booking online) ribet transaksi mengunakan aplikasi mychet dan lainnya,lebih simpel dan praktis di tempat lokalisasi seperti ini yang pasti tarifnya lebih murah gak jelimet dan ribet,”Tutur Mbah agus laki laki yang buta huruf alias tidak bisa membaca.
Tertangkap kamera pewarta lingkaralam.com tempat prostitusi berkedok warung kopi (warkop).di desain seperti “Rumah” ruang tamu tempat jualan sebagi mana layaknya warkop dan tempat nongkrong cewek ketika menunggu tamu,
“Germo” menawarkan monggo,minum apa pak/mas monggo kalu mau bubuk ceweknya banyak tinggal pilih,inggin nyanyi sejam dua jam silahkan penyanyinya banyak.”Menirukan germo saat menawarkan kepada tamu.
Ketika pengunjung atau tamu datang si cewek sebut saja Ve asal lamongan,langsung mendekati menawarkan sama seperti di sampaikan pemilik (warkop) yang sering di sebut “Germo”.”kata cewek berkulit puth.
Fasilitas didalam kamar adalah kasur dan kipas angin,tarif satu kali main kurang lebih Rp 150 – 200 ribu.”Tutur kang Nal salah satu tamu ketika di konfirmasi awak media.[]
Moch Zainuddin
