Lingkaralam.com, Bojonegoro – Kondisi jalan rigid di Desa Kedungprimoen, Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro sudah mengalami kerusakan. Padahal jalan tersebut baru beberapa hari selesai dikerjakan. Pembangunan jalan yang menelan anggaran hingga Rp 1,3 miliar bersumber dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa.
“Baru saja ditinggal pergi beberapa hari oleh pekerjanya, kini jalan tersebut kondisinya sudah retak parah seperti ini,” kata Mas Pri, warga sekitar yang memperkenalkan dirinya.
Sebagai masyarakat penerima manfaat dari pembangunan ini, dirinya merasa kecewa dengan kondisi jalan tersebut
“Sebagai masyarakat Bojonegoro. Tentunya kita ingin menikmati jalanan yang bagus. Tapi melihat kenyataan ini, sebagai warga kita tentunya sangat kecewa. Masak baru beberapa hari selesai kondisi jalan sudah seperti ini,” kata Mas Pri.
“Apalagi ini pekerjaan beton, terus bagaimana cara memperbaikinya. Masak mau di bongkar?. Wallahu A’lam aja lah Mas. Biar diurus orang gede-gede wae (Biar diurus orang-orang besar aja),” katanya setengah pasrah.
“Semoga saja Bupati Anna melewati jalan ini dan melihat secara langsung kondisi sebenarnya jalan yang baru dibangun ini,” harap dia.
Sementara itu, Kepala Desa Kedungprimpen Arimanto Nugroho saat dimintai keterangan mengenai kerusakan jalan hanya menjawab pasif dan menyuruh untuk menghubungi Ratomo, tim pelaksana pembangunan jalan ini.
“Koordinasi langsung sama Ratomo Mas,” kata Kades sembari memberikan nomor WhatsApp orang bernama Ratomo.
Saat Ratomo dikonfirmasi ihwal kerusakan jalan ini, dirinya hanya menjawab normatif. Bahwa pekerjaan masih tahap evaluasi dan belum ada serah terima.
“Pekerjaan masih di evaluasi dan belum dilakukan penyerahan. Nanti kita akan melakukan koordinasi dengan konsultan. Jika nanti masih ada yang kurang tepat, kan masih ada masa perawatan,” kata Ratomo.
Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Bojonegoro, Teguh Prihandono saat dihubungi melalui pesan Whatsapp ihwal kerusakan jalan rigid di Desa Kedungprimoen belum memberikan jawabannya.
Begitupula Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari, saat dimintai komentar ihwal permasalahan ini juga belum memberikan jawabannya
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro merupakan pendamping teknis kegiatan BKK Desa.
Pantauan Lingkaralam.com di lokasi, keretakan jalan rigid di Desa Kedungprimpen masuk dalam kategori retak struktural, karena keretakannya hingga tembus bawah dan berpotensi membelah struktur tersebut.
Untuk mensiasati kondisi jalan retak tersebut, tampak titik-titik retak yang menganga saat ini telah disiram dengan semen.
Oleh : M. Zainuddin