Lingkaralam.com, Bojonegoro – Pekerjaan rekonstruksi jalan Banjarsari – Menilo (batas Kabupaten Bojonegoro dan Tuban) dilaksanakan tidak sesuai amanah masyarakat Bojonegoro. Proyek dengan item kegiatan u-ditch, Tembok Penahan Tanah (TPT) serta jalan rigid ini merupakan produk kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang (DPUBM-PR) Kabupaten Bojonegoro.
Kontraktor pelaksana proyek ini adalah CV Aisyah 27 yang beralamat di Dusun Bangilan RT. 10 RW. 01 Desa Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sementara konsultan pengawasnya adalah CV. Mitra Serasi Consultant.
Proyek dengan nilai kontrak Rp 2,9 miliar ditengarai dilaksanakan tidak sesuai dokumen perencanaan sebagaimana yang termaktub dalam kontrak kerja. Sementara waktu pelaksanaan proyek ini tertanggal 11 April – 8 Agustus 2023.
Pantauan media ini di lokasi proyek, item pekerjaan pemasangan Cover u-ditch ukuran 60X60X120 itu diduga dikerjakan tanpa menggunakan urugan pasir/pedel dan lantai kerja dengan menggunakan beton fc 10 MPa dengan ketebalan 5 Cm.
“Volume kebutuhan lantai kerja yang terdiri dari lebar kali panjang u-ditch jika dihitung dengan rupiah atau diuangkan tentunya menghasilkan nilai yang besar,” kata Priyanto, warga sekitar, Senin (12/6/2023).
Dia menekankan, bahwa pekerjaan yang dibangun menggunakan uang rakyat harus dikerjakan dengan benar.
“Proyek ini dibiayai oleh uang rakyat. Maka sudah sepatutnya dikerjakan sesuai dengan ketetapan aturan dan kontrak kerja yang telah disepakati semua pihak,” katanya.
“Jika terjadi permasalahan kecurangan di dalam pelaksanaan proyek, semua pihak yang menyepakati iso kontrak kerja harus bertanggungjawab sepenuhnya. Karena pada prinsipnya proyek bersifat collective colligial, artinya semua pihak harus bertanggungjawab sesuai fungsi dan perannya masing-masing sebagaimana yang termaktub di dalam kontrak kerja,” katanya.
Sementara itu Heru pelaksana CV Aisyah 27 melalui pesan aplikasi WhatsApp menyebutkan bahwa pekerjaan lantai kerja telah dilakukan.
“Lantai kerja ada. Ada fotonya,” katanya.
“Posisinya kan diakhir pasangan, jadi ada yang tergerus air. Kemarin waktu ada galian TPT yang mungkin kegali,” kata Heru.
Dia menambahkan, bahwa setelah dinding TPT nanti sudah jadi, nanti rencana akan kita buatkan lantai sama dinding,”Hal itu supaya air bisa berbelok di saluran lama,” jelas Heru.
Oleh : M. Zainuddin