Lingkaralam.com/Tuban,Perengkek bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi,”Perempuan selalu didepan,Pristiwa itu pekan lalu,Lokasi distasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Desa Mulung Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban,jumat,(27/01/2023).
Tertangkap kamera,perempuan berkrudung pink mengantri BBM jenis solar bersubsidi dengan mengunakan drum kecil berwarna biru,di atas sedel kendaraan jenis motor yang ditunggaginya,rengkek sudah didesain terbuat dari bambu.
Jejak larinya bahan bakar (BBM) jenis solar subsidi dari SPBU Desa Mulung,dilangsir ke Rumah milik Pak Joko di Desa Bogorejo Kecamatan Merakurak,diduga lokasi tempat penimbunan sementara,”Telisik pewarta lingkaralam.com satu minggu yang lalu.
Potret awak media di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) didesa Mulung Kecamatan Merakurak,Tuban drum yang digunakan berwarna biru berseragam ukuran 30 literan,perengkek laki laki megangkut 3-5 drum dan si perempuan membawa 2-3 drum,satu kali angkut.hasil pemantauan tim invitigasi pewarta lingkaralam.com.
Alhamdulillah masih kerja dari pada nganggur,Joko mendapat keuntungan 200 rupiah perliter,Pengakuannya BBM solar subsidi ini dijual kepada petani untuk kebutuhan hippa,”Ujar joko saat dikonfirmasi pewarta lingkaralam.com.
Mulai aktifitas pagi dan siang,Pengambilan BBM solar subsidi sesuai rekom desa,harus mengunakan drum ukuran 30 liter,sebab kalu tidak ada rekom desa akan ditolak oleh pengawas atau oprator SPBU.”Ujar joko.
Dimusim hujan seperti ini para petani gak membutuhkan air hippa,sebab setiap hari hujan,”Ujar Petani bersama pewarta lingkaralam.com berjalan melihat tanaman padi miliknya.[]
Reporter:M Zainuddin