Kamis, November 13, 2025
spot_img

Proyek Pelebaran Jalan Maibit–Pandanagung, Warga Soko Rasakan Manfaat Pembangunan

Tuban, Lingkaralam.com – Di bawah terik matahari selatan, Jalan Ruas Maibit–Pandanagung, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, kini tampak mulus membentang. Jalan yang dulunya penuh lubang dan debu itu kini berubah menjadi jalur utama yang dinantikan warga.

Bagi masyarakat setempat, pembangunan jalan ini bukan sekadar proyek pemerintah. Mereka menilai, perbaikan infrastruktur tersebut merupakan wujud nyata dari perubahan yang sudah lama diharapkan. Jalan yang baik berarti kehidupan lebih mudah, usaha lancar, dan harapan yang kembali tumbuh.

“Sekarang lebih mudah beraktivitas. Para petani juga cepat menjual hasil panennya,” ujar Teguh, warga Desa Nguruan, saat ditemui di pinggir jalan yang baru selesai dikerjakan.

Sebelumnya, warga harus berjibaku dengan jalan becek dan rusak setiap kali musim hujan datang. Kini, perjalanan menuju Maibit–Pandanagung dapat ditempuh lebih cepat dan nyaman. Di setiap roda kendaraan yang melintas, tersimpan harapan baru tentang ekonomi yang bergerak dan kehidupan yang membaik.

Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR–PRKP) terus mempercepat peningkatan kualitas infrastruktur jalan. Salah satu di antaranya melalui tender Pemeliharaan Berkala Jalan Ruas Maibit–Pandanagung dengan pagu anggaran sebesar Rp2,69 miliar.

Berdasarkan data dari LPSE Kabupaten Tuban, proyek tersebut dimenangkan oleh CV. Bima Sakti yang beralamat di Jalan Pattimura No. 74, Tuban, Jawa Timur, dengan nilai negosiasi sebesar Rp2.634.082.125,60.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemkab Tuban yang mengalokasikan ratusan miliar rupiah untuk peningkatan jalan kabupaten sepanjang tahun 2024. Jalan Maibit–Pandanagung menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut.

Meski demikian, masyarakat berharap agar seluruh proyek pembangunan dilakukan secara transparan dan dengan kualitas terbaik, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh warga. Sebab, pembangunan sejati bukan hanya tentang panjang jalan yang mulus, tetapi juga tentang kejujuran dalam pelaksanaannya.

Kini, kehidupan di sepanjang jalan baru itu perlahan tumbuh kembali. Warung-warung mulai ramai, anak-anak kembali bersepeda dengan aman, dan petani bisa mengangkut hasil panen tanpa menunggu tanah kering.

Jalan Maibit–Pandanagung bukan lagi sekadar hamparan aspal, tetapi simbol perubahan dan semangat baru bahwa pembangunan benar-benar dapat menyentuh masyarakat hingga ke pelosok Tuban.(Red/Tim).

Baca juga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Terkini

error: Konten diproteksi!