Tuban, Lingkaralam.com – Proyek pembangunan jalan aspal poros Desa Kendungsoko, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, kembali menjadi sorotan publik. Pekerjaan tersebut sudah memunculkan dugaan ketidaksesuaian dengan spesifikasi teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak.

Proyek yang berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPU PRP RP) Tuban itu dikerjakan oleh CV Aji Yasa dengan nilai kontrak Rp 248 juta. Berdasarkan dokumen perusahaan, kantor pelaksana berada di Desa Kowang RT 02 RW 06, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

Sejumlah warga menduga metode penyusunan batu pada lapisan dasar aspal tidak sesuai standar teknis dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Menurut mereka, ukuran dan kualitas batu yang digunakan tampak tidak memenuhi spesifikasi.

“Sangat disayangkan, ukuran batu tidak sesuai RAB,” ujar salah satu warga di lokasi.

Warga lain menambahkan bahwa mutu material secara keseluruhan dinilai jauh dari standar yang seharusnya digunakan dalam pekerjaan jalan desa. Mereka juga mempertanyakan efektivitas pengawasan dari dinas dan konsultan pelaksana yang bertanggung jawab terhadap kualitas proyek.

Selain dugaan teknis, warga juga menyoroti tidak adanya papan informasi proyek di lokasi pekerjaan. Ketidakhadiran papan proyek dianggap mengurangi transparansi publik terkait sumber anggaran, volume pekerjaan, durasi pelaksanaan, serta identitas pelaksana.

Kondisi tersebut mendorong warga meminta Pemerintah Kabupaten Tuban segera melakukan audit lapangan untuk memastikan apakah proyek sesuai dengan RAB dan ketentuan teknis yang berlaku.

Kalau benar tidak sesuai RAB, harus diperiksa. Ini uang rakyat, jangan dikerjakan asal-asalan,” tegas salah seorang warga lainnya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak DPU PRP RP Tuban maupun kontraktor pelaksana belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut.(Tim LA).