Tuban, Lingkaralam.com – Pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Sendangrejo Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Menjadi sorotan publik, pasalnya tidak disalurkan sebagaimana mestinya.

Pentingnya dalam pengawasan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi perlu dilakukan bersama-sama oleh pemerintah daerah dan aparat penegak hukum (APH). Hal ini untuk memastikan BBM Bersubsidi tersalur tepat sasaran.

Distribusi BBM bersubsidi yang tepat sasaran juga merupakan salah satu upaya negara menjamin masyarakat golongan tertentu mendapatkan haknya menikmati subsidi, sehingga penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi dapat merugikan keuangan negara. Tentunya harus ada peranan APH dalam proses pengawasan maupun penindakan.

“Belum adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum membuat oknum-oknum tersenut terkesan semakin berani. Mereka malah terkesan cuek serta tenang – tenang saja. Sebenarnya ada apa ini dengan aparat penegak hukum (APH) di wilayah Tuban.

Beberapa warga sekitar mengatakan, para mafia membeli BBM jenis Pertalite dari SPBU mengunakan drum sesuai aturan pertamina. BBM di langsir ke belakang area SPBU untuk ditampung sementara setelah terkumpul beberapa jerigen kemudian di angkut menggunakan kendaraan roda empat. Tragis memang, namun itulah fenomena sebenarnya di lapangan.

Selain bermain disiang hari, para mafia juga bermain sekitar pukul 04-05 pagi dengan mengunakan kendaraan roda empat jenis kijang, bahkan sudah sering dijumpai warga setempat maupun warga lain desa, namun para mafia BBM jenis pertalite bukan hal yang tabu bagi warga masyarakat sekitar.”tutur warga kepada media yang namanya tidak mau dipublikasikan.”kata warga lainnya.

Informasi yang di terima awak media oknum oprator SPBU tersebut sudah kongkalikong dengan mafia BBM. Yang lebih parahnya lagi para mafia para tengkulak BBM jenis solar subsidi mengatas namakan para petani yang sudah di rekom dari Dinas Pertanian Tuban.(Tim/Red).