Lingkaralam.com,Bojonegoro– Jika menilik data dari Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Bojonegoro, kasus perceraian oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Enam bulan terakhir ini, kasus cerai talak ada 6 perkara sementara cerai gugat ada 15 perkara, Jadi total keseluruhan 21 perkara.Selasa (11/07/2023).
Pemicu para istri menceraikan suaminya adalah kehadiran pihak ketiga yang membuat retaknya rumah tangga. Berdasarkan subyeknya, penyokong perceraian terbanyak karena perselingkuhan peyebab efek negatif dari telefon android.”kata Panitera Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Bojonegoro, Sholikin Jamik.
“Faktor kasus perceraian oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di bojonegoro adalah perselingkuhan, keinginan menikah lagi (beristri dua) dan problem impotensi alat reproduksi.pemincu terbanyak perselingkuhan kalau persoalan ekonomi sudah mencukupi,” kata Sholikin Jamik.
Novi (samaran) salah satu di antara lima belaas istri yang jodohnya tamat di PA Jalan MH. Thamrin No.88, Kauman, Kecamaran. Bojonegoro,mengatakan terpaksa menggugat cerai suaminya karena selingkuh. Yang menyakitkan, suaminya selingkuh dengan sahabatnya sendiri.
“Sekarang saya merasa bebas, tidak merasa tertekan lagi setelah cerai,” ungkap janda muda beranak satu asal Kecamatan kapas ini yang baru saja mengambil akta cerai di gedung PA Bojonegoro, Rabu (05/07/2023) siang.
Dia mengaku menyandang status sebagai janda tak jarang mendapat stigma negatif. Namun Novi mengaku sudah siap dengan risiko tersebut. Rasanya, justru sekarang Novi merasa lebih bahagia setelah resmi bercerai dibanding masih hidup serumah bersama mantan suaminya.
Ketika ditanya bagaiamana dirinya memenuhi kehidupan ranjang, perempuan berkulit putih ini hanya melengos sembari tersenyum getir. Berbicara soal kehidupan di atas ranjang tampaknya masih menjadi hal tabu bagi dia. Namun dia buru-buru mengatakan persoalan itu sudah biasa diatasi. Novi mengaku punya solusi meski enggan berbagi.
“Saru (tidak pantas) diomongkan. Tapi yang jelas saya akan kembali hidup serumah dengan orang tua di Kecamatan Kalitidu, Disitu ada banyak saudara. Saya punya kesibukan kerja. Pulang kerja ketemu anak dan keluarga besar,” tuturnya lirih, nyaris tak terdengar pertanda dia tak yakin dengan kata-katanya sendiri.
Oleh: Zainuddin