Bojonegoro, Lingkaralam.com – Pelaksanaan proyek Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) di Desa Kebonagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, menuai sorotan. Proyek tersebut diduga tidak dikerjakan sesuai spesifikasi teknis sebagaimana tertera dalam dokumen kontrak kerja.

Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa sejumlah item pekerjaan dalam proses pengadaan barang dan jasa (PBJ) tidak dilakukan melalui mekanisme lelang sebagaimana mestinya.

Bahkan muncul dugaan bahwa pekerjaan pembesian dikerjakan langsung oleh kepala desa setempat, sehingga menimbulkan pertanyaan publik terkait transparansi dan prosedur pelaksanaan proyek.

Hasil pantauan di lapangan menunjukkan kualitas konstruksi, khususnya pada bagian pembesian cross, terlihat tidak seragam. Panjang besi yang digunakan berbeda-beda dan diduga tidak sesuai dengan perencanaan teknis. Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa pengerjaan proyek tidak mengacu pada Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah disusun.

Sejumlah warga juga mempertanyakan mutu pekerjaan. Selain pembesian yang dinilai tidak sesuai standar, beberapa material yang digunakan diduga tidak memenuhi ukuran dan komposisi yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis.

Di lokasi pekerjaan juga tidak ditemukan papan informasi proyek. Padahal, pemasangan papan informasi merupakan kewajiban dan bentuk transparansi penggunaan anggaran publik sebelum pekerjaan dimulai.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Kebonagung maupun instansi terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan penyimpangan tersebut.(Tim/La).