Bojonegoro, Lingkaralam.com – Kondisi jalan poros penghubung Desa Tinawun – Ngujung, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, terus memburuk dan memicu keluhan warga. Jalan yang menjadi akses utama aktivitas pertanian, pendidikan, dan ekonomi itu tampak rusak parah, dipenuhi lubang besar dan genangan air, terutama saat diguyur hujan.
Pantauan di lapangan menunjukkan kendaraan roda empat maupun roda dua terpaksa melaju sangat pelan untuk menghindari risiko terperosok. Jalan yang sebagian besar masih berupa tanah tersebut tampak tak tersentuh perbaikan signifikan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam beberapa tahun terakhir.
Sejumlah warga menyampaikan kekecewaan mereka. Ia mempertanyakan lambannya penanganan infrastruktur, padahal Bojonegoro dikenal sebagai salah satu daerah dengan pendapatan besar dari sektor minyak dan gas (migas).
“Setiap hari kami lewat sini. Kalau hujan makin parah. Padahal Bojonegoro katanya daerah kaya migas, tapi jalan desa seperti ini tidak diperhatikan,” ujar salah satu warga setempat.
Warga menegaskan bahwa jalan poros tersebut tidak hanya dilalui warga Tinawun dan Ngunjung, tetapi juga menjadi jalur utama distribusi hasil pertanian. Kondisi jalan yang rusak dikhawatirkan akan menghambat perputaran ekonomi masyarakat desa.
Karena itu, masyarakat mendesak Pemkab Bojonegoro untuk segera turun tangan melakukan perbaikan. Mereka berharap pemerintah daerah tidak menutup mata dan memasukkan ruas jalan tersebut dalam prioritas pembangunan infrastruktur tahun anggaran mendatang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemkab Bojonegoro terkait rencana perbaikan jalan poros Tinawun. Warga berharap keluhan ini mendapat perhatian serius dan segera ditindaklanjuti demi kelancaran aktivitas dan keselamatan pengguna jalan.(Tim/LA).



