Bojonegoro, Lingkaralam.com – Proyek pembangunan jalan rigid beton di RT 05/RW 03 Desa Sidorejo, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, menuai sorotan publik. Pantauan lapangan menunjukkan adanya retakan memanjang pada beberapa titik serta kondisi permukaan beton yang tampak tidak rata dan sebagian terlihat miring.
Padahal, proyek yang membentang sepanjang 710 meter dengan lebar 4 meter ini menggunakan anggaran Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD) Pemkab Bojonegoro Tahun 2025 sebesar Rp 1.504.760.400,00. Dengan nilai anggaran yang cukup besar, hasil pekerjaan seharusnya menunjukkan kualitas konstruksi yang optimal.
Sejumlah retakan terlihat jelas secara kasat mata di permukaan beton. Beberapa bagian bahkan terlihat seperti mengalami tambalan menggunakan material pedel. Kondisi tersebut mengindikasikan dugaan pengerjaan yang kurang maksimal, baik pada proses pengecoran, pemadatan, hingga tahapan curing.
Selain retak, geometri badan jalan juga tidak terlihat konsisten. Di beberapa sisi tampak terjadi ketidakseimbangan permukaan yang dapat berpotensi memicu kerusakan susulan jika tidak ditangani lebih awal.
Minimnya fungsi kontrol dari tim pelaksana maupun unsur pengawasan proyek disebut menjadi salah satu faktor penyebab indikasi rendahnya kualitas hasil pekerjaan. Padahal, Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah telah menegaskan pentingnya tata kelola pelaksanaan proyek secara akuntabel dan sesuai spesifikasi teknis.
Ketika pengawasan tidak berjalan dengan baik, kualitas konstruksi berpotensi menurun dan berdampak pada ketahanan jalan dalam jangka panjang. Keretakan pada tahap awal bisa menjadi pemicu kerusakan lebih besar di masa mendatang, terutama ketika telah dilalui kendaraan dengan intensitas tinggi.
Mengingat proyek ini merupakan infrastruktur penunjang mobilitas masyarakat, evaluasi teknis diperlukan agar kerusakan tidak semakin meluas. Jalan yang baik tidak hanya menopang aktivitas warga, namun juga menjadi jalur distribusi hasil pertanian yang menjadi salah satu sumber ekonomi utama desa.
Dengan nilai proyek yang cukup besar, transparansi, kualitas pengerjaan, dan fungsi pengawasan sangat diperlukan agar manfaat infrastruktur dapat dirasakan maksimal oleh masyarakat.
Lingkaralam.com akan terus melakukan pemantauan dan menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait mengenai kondisi konstruksi serta langkah perbaikan yang mungkin akan ditempuh.
Redaksi : Lingkaralam.com



