Tuban, Lingkaralam.com — Pemerintah Desa Sumurcinde, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, diduga menerbitkan surat keterangan ahli waris tanpa melalui prosedur yang semestinya dan tanpa persetujuan semua pihak yang berhak. Dugaan tersebut mencuat setelah salah satu ahli waris yang mengaku tidak pernah dilibatkan maupun diberi informasi terkait penerbitan dokumen tersebut.

Menurut keterangan pihak ahli waris yang merasa dirugikan, dokumen tersebut terbit tanpa tanda tangan atau kehadiran seluruh anggota keluarga yang menjadi ahli waris sah. Ia menduga ada rekayasa administrasi yang dilakukan oknum perangkat desa sehingga dokumen tetap terbit meski tidak memenuhi syarat formal.

“Surat itu keluar tanpa sepengetahuan saya sebagai ahli waris yang sah. Kami merasa dirugikan dan mempertanyakan dasar penerbitannya,” ujar Ardy salah satu ahli waris kepada media pekan lalu.

Dugaan adanya rekayasa diperkuat dengan tidak adanya proses verifikasi faktual yang semestinya dilakukan pejabat desa sebelum menerbitkan surat ahli waris. Selain itu, proses musyawarah keluarga yang menjadi syarat utama juga disebut tidak pernah dilaksanakan.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Desa Sumurcinde Kecamatan Soko belum memberikan keterangan resmi. Namun, sejumlah warga dan ahli waris berharap agar pemerintah desa maupun kecamatan segera melakukan klarifikasi dan meninjau ulang penerbitan dokumen tersebut.

Mereka menilai, bila benar terjadi manipulasi atau kelalaian dalam penerbitan surat ahli waris, hal tersebut dapat menimbulkan sengketa keluarga dan berpotensi menjadi masalah hukum.

Kasus ini kini menjadi sorotan dan diharapkan dapat ditangani secara transparan demi menjaga integritas pelayanan administrasi di lingkungan Pemerintah Desa. (Tim/LA).