Bojonegoro – Lingkaralam.com – Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Dander di Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, tengah menjadi sorotan setelah ditemukan adanya bagian saluran yang ambrol meski pekerjaan tersebut belum selesai.
Pantauan lapangan, dinding saluran irigasi yang baru dibangun tampak retak dan longsor di beberapa titik. Kondisi itu menimbulkan dugaan adanya kelemahan pada kualitas pekerjaan, terutama pada pondasi dan campuran material pasangan batu.
Proyek senilai miliaran rupiah ini produk Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro, dengan nilai pagu Rp3.999.170.500 dan HPS Rp3.999.135.200. Berdasarkan data dari LPSE, pemenang tender adalah CV. Nusa Utama Raya dengan nilai kontrak Rp3.199.308.160.
Menanggapi kondisi tersebut, pihak Kepala Bidang Air Baku dan Irigasi, Dinas PU SDA Bojonegoro, Bungku Susilowati mengatakan kepada media bahwa proyek masih dalam tahap pelaksanaan sehingga kerusakan yang terjadi masih bisa diperbaiki oleh pihak pelaksana.
“Jadi banyak faktor yang menyebabkan kerusakan sementara di lapangan. Tapi yang pasti, saat pemeriksaan tahap pertama (P1), pekerjaan seperti ini tidak akan diterima jika kondisinya ambrol,” ujar nya.
Pihak dinas memastikan bahwa setiap pekerjaan akan diperiksa secara ketat sebelum dilakukan serah terima. Apabila ditemukan ketidaksesuaian dengan spesifikasi teknis, pelaksana diwajibkan melakukan perbaikan sesuai kontrak kerja.
Masyarakat berharap agar proses pengawasan terus diperketat demi menjamin mutu pekerjaan sesuai dengan anggaran yang digunakan. Saluran irigasi ini diharapkan mampu menunjang kebutuhan air bagi sektor pertanian di wilayah Dander dan sekitarnya setelah proyek selesai nantinya. (Tim/LA).



