Lingkaralam.com, Bojonegoro,– Sejumlah warga di kawasan bantaran bengawan tampak lebih sibuk dibanding hari-hari sebelumnya, wajah-wajah mereka sedikit galau, situasi sibuk air terus naik sejak dini hari, Selasa (12/04/2024).
Terdapat puluhan kecamatan yang secara empiris menjadi langganan banjir di saat musim penghujan seperti sekarang ini. sejak pagi warga mulai mengevakuasi barang berharga miliknya. hal ini dilakukan mengingat permukaan Bengawan Solo masih berpotensi naik.
Selain merendam rumah warga kurang lebih 500 KK juga melumpuhkan aktivitas warga yang akan keluar masuk desa. kondisi tak kalah mengenaskan juga merambah 371 hektar tanaman padi siap panen.
Bayang-bayang kerugian menggelayut di pundak para petani. Bengawan solo yang menjadi sumber kehidupan dikala kemarau, kini sungai bengawan solo berbalik menjadi musibah.
Data yang diperoleh pewarta lingkaralam.com seperti di wilayah Kecamatan Bojonegoro adalah Kelurahan Ledok wetan, Kelurahan Banjarejo, Kelurahan Campurejo, Kelurahan Klangon, dan Kelurahan Ledok Kulon, Kemudian Kecamatan Padangan di Desa Tebon, Desa Prangi, Desa Nguken, dan Desa Kuncen.
Kecamatan Ngraho di Desa Tepalan, Desa Luwihaji dan Desa Payaman. Kecamatan Dander Desa Ngulanan dan Desa Ngablak.Kecamatan Trucuk Desa Tulungrejo, Desa Mori, Desa Banjarsari, Desa Pagerwesi, Desa Sumbangtimun, Desa Kandangan dan Desa Trucuk.
Kecamatan Kalitidu di Desa Mojo, Desa Leran, Desa Sukoharjo dan desa Panjunan. Kecamatan Kasiman Desa Batokan, Desa Betet dan desa Tembeling. Kecamatan Malo di Desa Tanggir, Desa Kacangan dan desa Sudah.
Kecamatan Baureno Desa Lebaksari, desa Tanggungan dan desa Kalisari. Kecamatan Kanor di Desa Gedungarum, desa Piyak, desa Kabalan dan desa Tejo. Kecamatan gayam banjir Desa Manukan.
Oleh: M Zainuddin